Dry Process Kopi

Dry Process Kopi

Mengenal Dry Process Kopi

Dry process kopi, untuk menghasilkan secangkir kopi yang nikmat ternyata prosesnya panjang. Apalagi jika kita bahas sejak dari tanaman kopi itu ditanam. Berbagai hasil penelitian menyebutkan bahwa tanaman kopi baru akan mulai berbuah rata-rata pada usia 4 tahun setelah tanam. Wow..lama sekali, kapan minumnya? Tenang sahabat, pada kesempatan ini kita nggak akan bahas sejauh itu. Kita akan bahas proses sejak buah kopi itu dipetik dari pohonnya. Ya, salah satunya adalah Dry Process. Kata Dry berarti kering, Dry process artinya proses kering atau lebih jelasnya proses pengolahan biji kopi pasca panen tanpa melibatkan air. Dry proses juga sering disebut Natural Process atau proses alami.

Dry Process Kopi

Alami & Sabar

Jika sahabat mendengar kata alami, apa yang terlintas dalam pikiran? Ya, suatu proses yang murni dipengaruhi oleh kondisi alam tanpa campuran bahan apapun untuk merubah bentuk, rasa, sifat, warna dari suatu benda atau obyek. Karena murni mengandalkan alam, maka diisitulah dibutuhkan kesabaran. Saat kita memutuskan untuk memproses suatu benda atau obyek dengan cara alami maka kita dituntut sabar. Karena semua prosesnya tergantung dari kondisi alam yang memproses perubahannya. Peran kita dalam proses tersebut hanya menempatkan benda atau obyek yang akan kita proses tersebut berada pada tempat atau kondisi yang memungkinkan benda atau obyek terproses secara alami.

Alami & Seimbang

Selain kita belajar kesabaran, hal yang kita dapat dari proses alami adalah keseimbangan. Sahabat pastinya sudah paham kan bahwa sejatinya alam ini sudah Tuhan ciptakan lengkap dengan keseimbangannya?. Yang pasti sesuatu yang seimbang itu yang terbaik karena itu sudah sesuai kehendak Tuhan.

Apa Kelebihan Dry Process Kopi

Lebih jelasnya Dry Process Kopi adalah proses pengolahan kopi setelah panen dengan cara mengeringkannnya dibawah sinar matahari langsung hingga buah kopi itu kering bersama kulitnya tanpa peran bahan apapun. Jadi proses keringnya buah kopi itu murni karena paparan sinar matahari. Karena biji kopi dikeringkan dalam kondisi masih berada dalam kulitnya maka semua kandungan bahan yang ada pada kulit kopi itu akan memberikan pengaruh aroma dan cita rasa yang khas, asli, original yang nantinya akan muncul saat kopi diseduh. Menarik kan ?. Karena semuanya serba alami tentu saja baik untuk tubuh. Jadi kalau sahabat mau jadi penikmat kopi yang cerdas, salahsatunya pastikan prosesnya alami.

Apa Kekurangan Dry Process Kopi

Tak adil rasanya jika ada kelebihan tanpa ada kekurangan. Sahabat pasti ingat bahwa “alami itu juga seimbang”. Dimana itu ada kelebihan pasti melekat pula kekurangan. Nah, apa itu kekurangan Dry Process Kopi?. Kekurangan dari proses ini sebenarnya tidak perlu dipikirkan jika sahabat hanya sebagai penikmat kopi. Karena tidak akan merasakan efek kekurangan apapun dari cara proses kopi yang satu ini. Justru sahabat akan banyak dapat manfaat jika hanya sebagai penikmat, yaitu cita rasa kopi jelas lebih original, sehat, aroma yang kuat dan has yang makin menggugah selera. Kekurangannya justru menjadi tanggungjawab processor atau petani yang mengolahnya. Karena mereka harus bersabar menunggu prosesnya sejak dari buah kopi masih basah hingga menjadi kering (kadar air 11-12%) yang rata-rata memakan waktu 3-4 minggu. Itulah mengapa biji kopi yang diolah dengan cara Dry Process akan dihargai lebih mahal.

Bagaimana Prosesnya

Buah kopi segar atau ceri hasil petik merah diletakkan diatas media pengering secara merata dengan tingkat ketebalan lapisan rata-rata maksimal 2 ceri bertumpuk. Media pengeringan ini berada ditempat terbuka yang memungkinkan ceri terkena sinar matahari secara langsung. Secara teratur biasanya 2-3 jam sekali buah kopi akan dibolak-balik agar proses pengeringannya merata. Petani Kopi Temangung biasanya mengunakan media atap rumah yang berupa dak cor beton sebagai alas penjemuran. Cara ini memiliki kelebihan karena uap air dari proses pengeringan akan naik keatas mengenai kulit buah kopi baru menguap. Disebutkan ini akan memberikan tambahan citarasa yang lebih natural. Namun kekurangannya proses pengeringannya lebih lama. Cara lain adalah dengan menggunakan media berupa meja khusus yang memiliki rongga dibagian bawahnya yang memungkinkan uap air menetes kebawah saat penjemuran. Kelebihannya, proses pengeringan bisa lebih cepat daripada yang memakai alas beton, citarasa dan aroma kopi sangat kurang terpengaruhi uap air dari proses pengeringan. Biji kopi yang telah dinyatakan kering akan berwarna hitam dan biji terlepas dari semua lapisan kulit yang menutupinya, meskipun masih berada didalam kulit. Petani punya cara sederhana tapi cerdas untuk mengetahuinya. Ambil segenggam buah kopi, pegang dengan erat lalu guncangkan buah kopi dalam genggaman tangan tersebut dekat dengan telinga. Jika terdengar suara “krucuk-krucuk” maka itu tandanya biji kopi sudah kering. Tinggal lanjutkan proses yaitu pulper atau pengupasan buah kopi untuk memisahkan biji kopi dari kulitnya.

Demikian sahabat kopinaqi, selamat menikmati hari yang diawali dengan secangkir kopi.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja