Kopi dan Budaya
Kopi dan budaya, sejak sekitar tahun 2014 konsumsi kopi meningkat dibanyak negara, tak terkecuali diIndonesia. Disebut-sebut adanya film yang bertema tentang kopi turut berpengaruh besar terhadap perilaku masyarakat dalam mengkonsumsi kopi. Ya, apa yang dilihat itu punya pengaruh besar bagi siapa saja yang melihatnya. Minimal ketika kita melihat suatu obyek yang menarik, maka otak kita cenderung ikut memikirkan obyek tersebut, apapun itu. Itulah yang disebut pengaruh pikiran bawah sadar, yang menurut berbagai penelitian punya pengaruh besar dalam mempengaruhi sikap, perilaku hingga kebiasaan seseorang.
Antara Gaya Hidup & Kebutuhan
Konon, seorang Presiden Amerika Serikat pernah berkata, “kopi tak dapat dipisahkan dari hidup saya, karena dengan minum kopi membantu akan membantu saya menemukan inspirasi-inspirasi yang menunjang tugas saya sebagai kepala Negara”. Wow..keren. Secangkir kopi yang diminum sebelum aktivitas pagi, akan membangkitkan “mood” positif karena kandungan kafeinnya mampu medorong kinerja otak untuk lebih konsentrasi. Anak muda sekarang cenderung lebih memilih minum kopi dulu sebelum aktivitas daripada minuman lain. Berbeda dengan masa lalu, dimana yang minum kopi itu biasanya orang tua, kakek kakek. Nongkrong sambil ngopi seolah sudah menjadi kebutuhan anak muda, karena tak bisa dipungkiri mereka butuh sosialisasi untuk dapat berkembang dan membentuk kepribadiannya.
Trend Yang Terus Naik
Sebenarnya sudah sejak dulu masarakat Indonesia menyukai kopi. Hal ini bisa dibaca dari sejarah, bahwa dibeberapa daerah sudah punya kebiasaan & cara unik tersendiri dalam meracik kopi. Sebagai contoh di Aceh, budaya minum kopi sudah turun temurun dan semakin berkembang seiring kemajuan teknologi. Kedai kopi akan banyak dijumpai diberbagi pelosok wilayah yang berjuluk Serambi Mekkah ini. Demikian juga dikota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota lain dimana banyak tumbuh kedai kopi dari warkop sampai café menjadi bukti bahwa kopi makin diminati. Berbagai varian minuman yang berbahan dasar kopi juga turut menjadi daya tarik bagi kaum muda untuk lebih memilih kopi dibanding yang lain.
Kopi Tidak Saklek
Saklek bisa diartikan kaku, tidak lentur, enggan berubah atau menolak hal baru. Kopi tidak demikian, karena saking luwesnya dia mudah dipadukan dengan bahan lain, bahkan multiguna. Dari minuman saja ada berapa banyak varian minuman berbahan dasar kopi. Racikan kopi yang berakar pada budaya lokal saja ada banyak diIndonesia, diantaranya ;
1. Kopi Talua
Racikan kopi ini berasal dari tanah Minang Sumatera Barat. Talua sendiri dalam bahasa Minang berarti telur. Telur ayam kampung atau telur bebek diambil kuningnya saja dikocok sampai berbusa. Kocokan telur ini ditambah susu kental manis dan bubuk kayu manis lalu dicampurkan kedalam kopi panas. Minuman ini bisa dijumpai dibanyak resto atau rumah makan khas Minang.
2. Kopi Lelet
Daerah Rembang Jawa Tengah punya tradisi ini. Kopi tubruk yang berupa seduhan kopi gilingan halus dalam gelas akan diambil ampasnya. Ampas dari kopi tubruk inilah yang kemudian dioleskan / dileletkan pada rokok dengan beragam pola sehingga mirip orang membatik / melukis. Kopinya diminum, ampasnya untuk bahan membatik dengan media rokok sehingga dinamakan tradisi lelet.
3. Kopi Joss
Kalau sahabat berwisata kekota Gudeg, Jogja maka mampirlah di angkringan. Salahsatu yang terkenal adalah angkringan disekitar stasiun Tugu. Berbagai sumber menyebutkan darisitulah racikan Kopi Joss pertama dikenalkan. Caranay cukup unik, dimana arang kayu yang panas akan dimasukkan kedalam segelas kopi sehingga kopi didalam gelas tersebut mendidih saat dihidangkan. Suara arang panas yang terkena kopi akan menimbulkan suara “joss”. Soal rasa, jangan ditanya karena minuman ini sudah populer dikalangan masyarakat lokal Yogyakarta bahkan turis mancanegara.
Selain racikan kopi yang berasal dari budaya atau tradisi lokal yang jumlahnya masih banyak lagi, tentunya banyak racikan kopi yang berasal dari luarnegeri seperti Espresso, Cappucino, Americano dan lain-lain. Resep meracik kopi dari mancanegara inilah yang lebih akrab bagi kita. Untuk itu sudah saatnya kita mengenal dan mulai mencicipi kopi racikan yang berasal dari budaya lokal Indonesia. Karena jadi aneh, Indonesia sebagai salahsatu negara penghasil kopi terbaik kok masyarakatnya tidak kenal dengan resep lokalnya.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk sahabat kopinaqi.