Kopi Temanggung: Keistimewaan dan Keunikannya
A. Geografi Kabupaten Temanggung
Sebelum mengenal Kopi Temanggung lebih dekat alangkah baiknya sahabat mengenal wilayah Temanggung terlebih dahulu, terutama secara geografis karena kualitas biji kopi sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis tempat dimana ia tumbuh. Temanggung adalah salah satu kabupaten yang terletak di pulau jawa tepatnya masuk dalam wilayah propinsi Jawa Tengah Indonesia. Ibu kota kabupaten Temanggung sendiri terletak di Kecamatan Temanggung Kota. Secara wilayah Kabupaten Temanggung berbatasan dengan Kabupaten Kendal & Kabupaten Semarang disisi utara, Kabupaten Semarang & Kabupaten Magelang disisi timur, Kabupaten Magelang disisi selatan, serta Kabupaten Wonosobo disisi barat.
Secara geografis sebagian besar wilayah Kabupaten Temanggung merupakan dataran tinggi dan pegunungan, yaitu bagian dari rangkaian Dataran Tingi Dieng dibagian barat daya. Di perbatasan dengan Kabupaten Wonosobo terdapat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Temanggung berada di jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto dan jalan raya yang bisa menghubungkan antara Magelang dengan jalur pantura. Untuk daerah yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang lebih tepatnya di Kecamatan Pringsurat, dilalui jalan nasional yang menghubungkan Semarang-Yogyakarta. Dengan kondisi geografis yang sebagian besarnya merupakan dataran tinggi maka sudah menjadi kelebihan tersendiri bagi Kopi Temanggung karena tanaman kopi akan tumbuh baik di dataran sedang hingga tinggi.
Iklim diwilayah Kabupaten Temanggung adalah iklim tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau antara Bulan April sampai dengan September dan musim penghujan antara Bulan Oktober sampai dengan Maret dengan curah hujan tahunan pada umumnya tinggi. Iklim ini juga sangat mendukung untuk tumbuh suburnya tanaman kopi sehingga tidak ada kekhawatiran jika Kopi Temanggung baik jenis Robusta maupun Arabika selalu menjadi pilihan para penikmat kopi baik di negeri bahkan di luar negeri.
B. Mengenal Tanaman Kopi
Kopi adalah spesies tanaman tahunan berbentuk pohon yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Caffea. Tanaman Kopi berbatang keras, diambil lebarnya dengan tunggang dan lateral bunga berwarna putih dan buah kopi berbentuk bulat berwarna hijau terang saat biji masih muda, berlanjut-angsur berubah warna menjadi kuning lalu merah segar saat buah sudah tua dan siap untuk dipanen. Secara umum tinggi tanaman kopi rata-rata antara 1,5m – 4m tergantung jenis dan cara buidayanya. Biji kopi pada umumnya berbelah dua atau dikotil namun terkadang dalam satu pohon terdapat beberapa buah kopi yang berbiji tunggal atau monokotil atau lebih populer disebut kopi peaberry. Dari biji kopi inilah nantinya akan dihasilkan minuman seperti yang sering sahabat nikmati di caffe maupun dirumah dengan melalui proses yang panjang tentunya.
Di dunia sebenarnya ada ratusan spesies tanaman kopi, namun secara umum hanya ada empat jenis yang lebih dikenal dan diperdagangkan yaitu kopi Arabika, kopi Robusta, Kopi Liberika dan kopi Excelsa. Untuk masyarakat Indonesia pada umumnya lebih mengenal dua jenis kopi yaitu kopi Robusta dan kopi Arabika karena Indonesia adalah penghasil kopi terbesar nomor empat di dunia yang didominasi kopi Robusta. Nah di Temanggung sendiri dua jenis kopi tersebut yaitu Robusta dan Arabika yang banyak dikembangkan.
C.Kopi Temanggung Dan Jenisnya
Secara umum hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten Temanggung dapat ditanami kopi, namun ada kecamatan-kecamatan tertentu yang merupakan sentra dan penghasil kopi terbaik. untuk kopi Robusta yang mana ia tumbuh dengan baik di dataran 400mdpl-800 mdpl. Sentra produksi dengan kualitas terbaik untuk kopi Robusta berada di wilayah Kecamatan Kandangan, Kecamatan Gemawang dan Kecamatan Candiroto, sedangkan untuk Kopi Arabika yang mana ia akan tumbuh lebih baik di dataran diatas 800mdpl sentra produksi dengan kualitas terbaiknya berada dilereng gunung Sindoro & lereng gunung Sumbing yang meliputi wilayah Kecamatan Ngadirejo, Kecamatan Bansari, Kecamatan Kledung, Kecamatan Tlogomulyo & Kecamatan Tembarak. Meskipun secara sebaran wilayah kecamatan untuk penanaman Kopi Temanggung seperti yang sekarang dikenal, lebih banyak wilayah Kecamatan penghasil kopi Arabika namun secara produksi Kopi Robusta produksinya jauh lebih besar karena selain Kopi Robusta telah dibudidayakan sejak awal tahun 80an juga luas areal perkebunan kopi Robusta yang lebih besar dibandingkan luas area perkebunan kopi Arabika.
Kopi Temanggung jenis Robusta, memiliki peminat tersendiri dimana cenderung memiliki rasa yang lebih kuat, dengan kadar kafein yang lebih tinggi. Kopi ini cenderung memiliki rasa lebih pahit, dengan aroma yang lebih berat dan sedikit earthy. Kopi Temanggung jenis Robusta ini sering digunakan dalam campuran kopi espresso karena rasa yang bold dan kepekatan yang lebih tinggi.
Kopi Temanggung jenis arabika dikenal memiliki kualitas tinggi dan rasa yang kompleks. Biji kopi arabika dari Temanggung biasanya memiliki keasaman yang seimbang, dengan rasa manis yang lembut, body yang medium, dan aftertaste yang halus. Kopi ini sangat cocok untuk para penikmat kopi yang menyukai rasa kopi yang lebih ringan dengan sedikit asam.
Beberapa ciri khas dari kopi arabika Temanggung adalah aroma buah-buahan segar seperti jeruk, apel, atau berry, serta sentuhan floral yang menjadikannya memiliki keunikan tersendiri dibandingkan kopi arabika dari daerah lain.
D.Kopi Temanggung Yang Mendunia
Kopi Temanggung, adalah kopi yang berasal dari wilayah Kabupaten Temanggung Jawa Tengah yang mana meskipun jenis kopinya sama dengan yang ditanam didaerah lain Citarasanya berbeda. Hal ini sangat tergantung jenis tanah tempat tanaman tersebut tumbuh dan suhu serta kelembaban yang masing-masing wilayah akan berbeda. Seperti yang diakui secara global dikalangan para penikmat kopi, bahwa 60% kualitas kopi dipengaruhi oleh tanah tempat ia tumbuh, 30% kopi baru dipengaruhi oleh proses pasca panen dan 10% sisanya dipengaruhi oleh keahlian Barista. Seperti diketahui bahwa Kopi Arabika Temanggung pernah menjadi Kopi juara pada festival kopi Internasional di Atlanta, Amerika Serikat pada tahun 2016. Sedangkan Kopi Robusta asal Temanggung juga pernah menjadi juara pada festival kopi di Prancis. Dua jenis kopi ini sangat populer di Temanggung karena kelebihan yang dimiliki sangat banyak terutama aromanya yang kuat dan khas baik Kopi Robusta maupun Kopi Arabika.
E. Kopi Temanggung, Dari Penanaman Sampai Dihidangkan
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa 60% kualitas kopi sangat dipengaruhi oleh habitat tempat ia tumbuh, maka tidak heran jika Kopi Temanggung memiliki tempat tersendiri bagi para penikmat kopi. Didukung tanah vulkanik yang subur serta iklim dan kelembapan yang berbeda dengan daerah lain menjadikan Kopi Temangung mempunyai cita rasa yang berbeda dengan kopi dari daerah lain. Proses penyusunan untuk menghasilkan hidangan secangkir kopi yang berkualitas meliputi banyak tahapan yang panjang mulai dari penanaman (Pembibitan dan Penanaman), perawatan tanaman, pemetikan buah kopi, pengolahan pasca panen, pemanggangan hingga cara penyeduhan sampai kopi dihidangkan. Berikut adalah beberapa tahapan dalam produksi Kopi Temanggung :
1.Penanaman
Pada tahap pertama yaitu penanaman terdiri dari 2 fase yaitu fase pembibitan dan fase penanaman dilahan
Fase Pembibitan
Tanaman kopi berawal dari biji tua baerwarna merah tua berbelah dua yang disemai pada media semai yang umumnya adalah polybag ukuran 15 x 20cm yang diisi dengan campuran 1 : 1 : 1 berupa tanah, kompos dan arang sekam serta jerami kering / rumput kering yang dicacah halus / dicoper. Benih diambil dari pohon kopi yang produktif yang sebaiknya sudah berusia lebih dari 10 tahun bebas dari hama penyakit tanaman dan jamur. Benih yang diambil dari pohon yang semakin tua semakin bagus karena ini menadakan bahwa pohon induk tersebut terbukti telah lebih lama mampu bertahan hidup dan berproduksi dalam berbagai perubahan kondisi cuaca dan iklim. Sehingga gen yang dibawa oleh benih yang akan disemai sama sifatnya dengan pohon induk. Selain itu pemilihan jenis kopi yang akan diambil bijinya untuk benih juga ikut berpengaruh pada daya tahan tanaman nantinya, meskipun jenis kopi yang diproduksi nantinya akan berbeda dari induknya karena pohon kopi bisa distek dengan jenis yang berbeda. Sekarang ini para petani melakukan inovasi untuk menghasilkan Kopi Temanggung dengan citarasa yang khas dan berkualitas, yaitu benih yang akan disemai diambil dari jenis kopi Excelsa dan baru pada usia tertentu setelah tanaman siap untuk di stek maka cabang produksinya diambil dari jenis kopi Robusta klon tertentu semisal Tugusari . Sebagai informasi benih kopi jenis Excelsa memiliki kelebihan lebih tahan terhadap serangan penyakit dan perubahan iklim yang ekstrim serta rasa pahit yang lebih kuat namun kekurangannya produktivitasnya cenderung sedikit, sedangkan jenis kopi Robusta klon Tugusari mempunyai kelebihan salah satunya produktivitas yang tinggi, cit rasa yang lebih adaptif tergantung tempat ia tumbuh namun agak kurang tahan terhadap serangan dibandingkan penyakit kopi jenis Excelsa. Akan lebih baik lagi jika pohon induk dan area penanaman berada pada satu wilayah atau area bahkan dalam satu kebun karena tanaman tidak memerlukan proses adaptasi yang bisa mengakibatkan stres pada tanaman juga kemungkinan masuknya jenis penyakit dan jamur dari daerah lain bisa dihindari. Kelebihannya juga adalah karena bakteri tanah setempat lebih cocok untuk menumbuhkan tanaman kopi setempat.
Tahapan penyemaian adalah setelah menyiapkan media penyemaian ada baiknya juga media semai tersebut diberikan bahan anti jamur dan insektisida yang alami / nabati jika ada dengan harapan benih akan segera bertunas tumbuh subur dan bebas bahan kimia. Setelah media semai siap lalu siram dengan air dan benamkan biji kopi dengan kedalaman 0,5 – 1 cm untuk setiap polybag satu biji. Langkah selanjutnya adalah tutup dengan satu lapisan tipis mulsa alami berupa jerami kering atau rumput kering apapun yang telah dicacah / dicoper. lalu letakkan ditempat yang berpenaung ( bisa dibuatkan dari pelepah kelapa yang dirangkai untuk kapasitas banyak atau letakkan di bawah pohon rindang namun tetap terkena sinar matahari sekitar 20%) utuk kapasitas kecil. Lakukan penyiraman 2 x sehari pagi dan sore jika di area penyemaian jarang turun hujan. Didataran tinggi biji kopi akan mulai bertunas pada usia 4 – 8 minggu.
Fase Penanaman Dilahan
membutuhkan lahan untuk penanaman bibit kopi yang telah disiapkan sebelumnya. Dan akan lebih ideal jika dilahan tersebut sudah terdapat tanaman/pohon penaung karena tanaman kopi pada dasarnya adalah tanaman perkebunan yang membutuhkan sinar matahari berkisar 70% -80% saja. Disini pohon penaung berfungsi sebagai pengatur sinar matahari yang sampai pada tanaman kopi. Tanaman penaung ini bisa beberapa jenis tanaman seperti kaliandra, glerisidi, lamtoro, dadap atau sengon. Khususnya petani Kopi Temanggung di wilayah Kecamatan Gemawang banyak yang menggunakan sistem tumpang sari pada fase penanaman bibit kopi. Cara ini umumnya dilakukan para petani Kopi Temanggung bila lahan masih benar-benar kosong / belum ada tanaman kopi sama sekali atau pada saat peremajaan tanaman dimana sebagian tanaman yang sudah tua dan tidak produktif akan diganti dengan tanaman baru. Pada kondisi lahan kosong atau kebun yang dalam proses peremajaan biasanya akan lebih banyak terbuka tidak ada tanaman keras dilahan tersebut kecuali tanaman kopi yang masih produktif dan pohon penaung.
Yang perlu disiapkan pada fase penanaman adalah membuat lubang tanam dengan ukuran ideal 60 x 60 x 60 cm2. Lubang tanam ini dibuat 4 – 6 bulan sebelumnya. Jarak antar lubang tanam idealnya adalah 2,75 x 2,75 m untuk kopi jenis Robusta dan 2,5 x 2,5 m untuk kopi jenis Arabika. Dalam pembuatan lubang pisahkan antara lapisan tanah atas +- 20 cm ( Top Soil ) dengan lapisan tanah dibawahnya. Hal ini bertujuan agar nantinya pada saat penanaman tanah lapisan bawah bisa dikembalikan ke bawah dan tanah lapisan atas tetap diatas. Manfaat dari pengembalian tanah sesuai lapisannya adalah dimana tanah lapisan atas ( Top Soil ) biasanya mempunyai unsur hara yang lebih banyak dan lengkap daripada lapisan tanah di bawahnya. Nah, bibit tanaman kopi yang baru ditanam ini perakarannya masih sangat sedikit sehingga ketika ditanam nanti akar tanaman akan menyerap unsur hara dari lapisan tanah atas terlebih dahulu, dan juga memang akar serabut pada tanaman kopi yang berada diatas inilah yang berfungsi menyerap unsur hara pada tanah.
Lubang yang dibuat 4-6 bulan sebelumnya dibiarkan terbuka dengan tujuan agar jamur, cendawan yang ada di dalam lapisan tanah bawah lubang tersebut mati terkena sinar matahari. Dua bulan sebelum penanaman campurkan 200 gram belerang dan 200 gram kapur dolomit dengan tanah lapisan bawah lalu kembalikan tanah lapisan bawah setelah dicampur dengan kedua bahan tersebut. Ingat, dosis 200 gram belerang dan 200 gram kapur dolomit ini untuk setiap lubang ya sahabat?. Kemudian satu bulan sebelum penanaman bibit lakukan pencampuran tanah lapisan atas ( Top Soil ) dengan minimal 5 kg pupuk kandang ( terbaik adalah pupuk dari kohe kambing/domba yang sudah difermentasi ). Namun seiring perkembangan teknologi jumlah minimal 5 kg pupuk kandang ini bisa disubstitusi dengan pupuk organik buatan yang sudah terstandarisasi sehingga kandungan unsur haranya lengkap dengan jumlah yang tercukupi ( rekomendasi dosis dari setiap merk mungkin akan berbeda ). Agar tanaman tumbuh optimal sangat disarankan pada 7 hari sebelum penanaman lakukan pemyiraman dengan cairan pembenah tanah ya sahabat. Tujuannya adalah agar sifat tanah tempat tanaman kopi akan tumbuh menjadi ideal, baik sifat fisik, biologis maupun lainnya sehingga bibit yang di tanam dapat tumbuh subur dengan optimal. Langkah selanjutnya adalah mengambil bibit dari polibag dengan cara menyayat dua bagian samping dan satu bagian bawah polibag, memasukkan bibit ke dalam lubang tanam dan pangkas daunnya sisakan 2 helai saja untuk mengurangi penguapan.
2. Perawatan
Tahap perawatan adalah tahapan lanjutan setelah bibit kopi ditanam dilahan. Secara garis besar perawatan pohon kopi meliputi kegiatan ; Pemupukan, pemangkasan, penyiangan atau pembabatan rumput, penyambungan atau stek dan pengendalian hama atau penyakit. Pemupukan pohon kopi pada umumnya dilakukan setahun dua kali dengan pupuk makro NPK dan pupuk mikro yan mengandung unsur hara mikro seperti cn, fe, mn dan sebagainya. Pemupukan dilakukan pada awal musim penghujan dan akhir musim penghujan.
Petani Kopi Temanggung umumnya melakukan pemupukan seperti di atas, namun apabila kebun kopi ditumpangsari dengan tanaman lain pemupukan bisa dilakukan lebih dari dua kali dalam setahun. Sebagian besar kebun Kopi Temanggung khususnya kebun kopi jenis Robusta adalah kebun tumpangsari, dimana tanaman yang ditumpangsarikan bisa sangat beragam seperti pisang, jahe, kapulaga, kemukus, cengkeh, kencur, vanili, cabe, terong, kacang panjang dan beberapa tanaman sayuran lainnya. Petani Kopi Temanggung mempunyai prinsip bahwa setiap lahan yang ada harus dioptimalkan, sehingga jika diantara pohon kopi tersebut masih ada bagian tanah yang memungkinkan untuk ditanami maka itu harus ditanami dengan tanaman yang menghasilkan.
Pemangkasan adalah salah satu elemen penting dalam perawatan pohon kopi, bahkan menurut beberapa petani Kopi Temanggung yang sudah sangat berpengalaman pemangkasan ini menjadi satu dari Tiga Elemen penting optimalnya produksi kopi per pohon per tahun. Pemangkasan awal umumnya dilakukan menjelang panen akhir, dimana pada masa tersebut petani Kopi Temanggung dituntut mampu menyeleksi mana cabang produksi yang sudah tidak produktif dan harus dibuang atau dipotong dan mana cabang produksi yang masih tetap harus dipelihara untuk berbuah pada periode berikutnya. Pemangkasan berikutnya akan dilakukan setelah musim hujan turun dan terus sepanjang tahun sampai menjelang panen berikutnya. Pemangkasan sepanjang tahun ini umumnya dilakukan petani Kopi Temanggung sebulan sekali untuk setiap dimana ketika sudah musim penghujan tiba dan setelah pemupukan, akan muncul tunas-tunas baru pada pohon kopi baik tunas pohon air maupun tunas cabang produksi. Untuk tunas udara yang terseleksi akan dilakukan penyambungan (bila mana perlu) dan cabang tunas produksi akan diseleksi agar nantinya daun-daun pada cabang produksi tersebut bisa mendapatkan sinar matahari sesuai yang dibutuhkan dan tidak tumpang tindih dengan tunas cabang produksi yang lain.
Hal yang tak kalah penting dalam perawatan tanaman kopi adalah penyiangan atau pembabatan rumput. Seperti kita ketahui bahwa ketika hujan mulai turun akan banyak tumbuh rumput disekitar tanaman, apalagi setelah pemupukan. Sebagian besar petani Kopi Temanggung adalah peternak kambing, dan ketika mereka melakukan penyiangan atau pembabatan rumput sebagiannya akan digunakan pakan kambing. Hal ini sangat menguntungkan karena bisa mengurangi biaya pupuk kimia, memperbaiki sifat tanah dan memberikan unsur hara mikro pada tanaman karena kotoran kambing tersebut nantinya akan dikembalikan lagi ke kebun sebagai pupuk organik.
Untuk mendapatkan biji kopi yang berkualitas, langkah penyambungan atau stek menjadi satu proses yang berpengaruh besar. Hal ini dikarenakan pohon kopi bisa dilakukan penyambungan antar klon bahkan antar jenis tertentupun bisa. Umumnya petani Kopi Temanggung melakukan penyambungan pada sekitar bulan Januari sampai dengan Maret. Pada bulan-bulan ini sudah banyak muncul tuna air yang terseleksi dan siap dilakukan penyambungan. Tahapan penyambungan atau stek ini dimulai dari seleksi tunas air yang sudah dilakukan pada pemangkasan, kemudian pengambilan entres dari klon unggul yang terpilih lalu dilakukan penyambungan pada tunas air yang terseleksi. Petani Kopi Temanggung melakukan peyambungan atau stek pada minimal satu ruas atau maksimal dua ruas tuna air. Hal ini dilakukan agar persentase kemungkinan penyambungan kehidupan tersebut dan membuat cabang produksi baru semakin besar. Rata-rata keberhasilan penyambungan bagi petani Kopi Temanggung yang sudah berpengalaman bisa mencapai tingkat 95%.
Proses terakhir dari tahap perawatan adalah pengendalian hama atau penyakit. Secara umum para petani Kopi Temanggung melakukan pengendalian hama dan penyakit bilamana diperlukan saja. Langkah sederhananya adalah dengan melakukan penaburan abu sekam secara bersamaan dengan pemupukan untuk mengendalikan jamur akar, penaburan kapur dolomit juga berbarengan dengan pemupukan untuk menjaga ph tanah agar pada kondisi ideal antara 6-7 dan pemangkasan secara teratur untuk mengendalikan penyakit jamur upas pada batang.
3. Pemetikan
Pemetikan adalah proses yang paling ditunggu-tunggu oleh petani Kopi Temanggung, karena tanaman kopi khususnya jenis Kopi Robusta panen rayanya adalah setahu sekali yaitu pada musim kemarau sekitar akhir bulan Mei sampai September. Butuh waktu 8-9 bulan bagi buah kopi sejak bakal buah sampai buah kopi berwarna merah segar dan siap untuk dipetik. Proses perjalanan panjang inilah yang menjadikan biji kopi istimewa karena selain hanya tumbuh di daerah tropis juga dalam setahun hanya sekali panen raya, itu artinya jika dalam satu tahun tertentu hasil panen berkurang maka pasokan akan berkurang dan akan cepat mendorong harga untuk naik. Belum lagi kopi adalah salahsatu komoditas perdagangan internasional yang sangat dicari mengingat tidak banyak negara yang bisa memproduksi kopi, padahal hampir disemua negara pasti ada bahkan banyak peminum kopi.
Semua proses pemetikan yang dilakukan para petani Kopi Temanggung dilakukan secara manual. Kenapa harus demikian?, karena buah kopi yang dipetik adalah buah kopi yang sudah berwarna merah segar atau merah tua. Sejauh ini belum ada alat yang efisien yang bisa diaplikasikan dikebun yang bisa menggantikan kemampuan mata manusia dalam memilih mana buah berwarna merah dan mana yang berwarna lain. Pemetikan kopi di perkebunan Brasil memang sebagiannya menggunakan mesin karena skala perkebunan mereka besar dan buah kopi bisa dibuat lebih serempak menjadi warna merah. Tentu saja untuk membuat perkebunan skala besar sudah di desain sedemikian rupa sebelumnya agar suatu saat dimungkinkan penoperasian mesin pemanen dan mesin-mesin lainnya. Toh itupun tetap butuh tenaga manusia untuk finishing pemanenan karena tidak 100% buah rontok saat dipanen menggunakan mesin tersebut.
Perkebunan Kopi Temanggung mayoritas adalah milik rakyat dengan skala kecil dimana kebun tersebut adalah warisan nenek moyang atau hasil dari mengakuisisi kebun orang lain, dengan pola tanam yang tumpangsari dan sangat menyesuaikan dengan kontur tanah yang rata, landai, miring atau bahkan curam. Sehingga hampir tidak mungkin akan efisien untuk dilakukan pemetikan dengan mesin seperti di Brasil. Namun ini menjadi satu kelebihan karena tingkat ketelitian tenaga kerja petik yang berpengalaman akan lebih dihargai. Pun demikian hasil pemetikanpun akan lebih baik karena persentase buah kopi warna merah yang dipetik dalam satu kali pemetikan bisa mendekati 99%. Efek lain dari petik manual adalah tersedianya lapangan pekerjaan yang berarti dengan makin besarnya permintaan Kopi Temanggung akan mendorong makin terciptanya lapangan kerja baru. Istilah “Petik Merah” adalah prinsip yang senantiasa dijaga oleh petani Kopi Temanggung, karena untuk mendapatkan kualitas biji kopi terbaik buah kopi dipetik ketika sudah berwarna merah. Selain selisih harga yang tinggi antara Kopi Petik Merah dengan kopi asalan ( kopi pelangi ) juga petani Kopi Temanggung sangat paham bahwa Kualitas yang terjaga akan membuat pelanggan ( peminum kopi ) puas sehingga akan terjadi repeat order dan jumlah pelanggan makin banyak.
Masa penen raya petani Kopi Temanggung umumnya berlangsung selama sekitar 4 bulan, dimana buah kopi yang lebih dulu berwarna merah adalah buah yang posisi dompolannya lebih dekat ke batang utama pohon atau pokok atau juga sering disebut As. Proses pemetikan berlanjut sampai pada buah paling ujung atau yang dompolannya paling jauh dari batang utama pohon. Pemetikan yang benar adalah buah kopi yang sudah berwarna merah dipetik searah dengan arah ujung buah, bukan dipuntir ke samping, kedepan atau kebelakang, karena jika dipuntir maka akan memperbesar kemungkinan tanaman kopi menjadi stress dan butuh waktu lebih lama untuk pemulihan untuk berbuah lagi.
4. Pengolahan
Setelah dipetik, biji kopi akan melalui proses pengolahan yang bisa dilakukan dengan dua cara: proses basah (proses basah) dan proses kering (proses kering). Pada proses basah, biji kopi dipisahkan dari buahnya menggunakan udara, sementara pada proses kering, biji kopi dikeringkan bersama dengan kulit buahnya. Proses basah cenderung menghasilkan kopi dengan cita rasa yang lebih bersih dan asam, sementara proses kering memberikan rasa yang lebih berat dan lebih kuat.
5. Pengeringan dan Pemberian Cita Rasa
Setelah diproses, biji kopi akan dikeringkan dengan cara tradisional atau menggunakan mesin pengering. Pengeringan yang tepat sangat penting untuk mempertahankan kualitas rasa kopi. Setelah biji kopi kering, mereka akan dipisahkan dari kulit tanduknya dan disortir untuk memastikan hanya biji kopi yang berkualitas yang masuk ke pasar.
F. Keistimewaan dan Citarasa Kopi Temanggung
Kopi Temanggung memiliki sejumlah ciri khas yang membedakannya dengan kopi dari daerah lain. Keistimewaan kopi Temanggung terletak pada cita rasa yang unik, hasil interaksi antara faktor geografis, iklim, dan teknik pengolahan tradisional yang diterapkan oleh para petani.
Beberapa ciri umum yang bisa ditemukan pada kopi Temanggung adalah:
- Keasaman yang Seimbang: Salah satu ciri khas utama kopi arabika Temanggung adalah rasa asam yang seimbang, memberikan sensasi segar namun tidak terlalu tajam.
- Aroma yang Khas: Kopi Temanggung seringkali memiliki aroma yang kompleks, dengan sentuhan buah-buahan, bunga, atau bahkan cokelat.
- Body yang Medium hingga Penuh: Kopi Temanggung umumnya memiliki body yang medium, dengan sensasi yang lembut dan halus di mulut, menjadikannya cocok bagi para penikmat kopi yang menyukai tekstur yang lebih lembut.
- Aftertaste yang Halus: Salah satu hal yang disukai banyak orang dari kopi Temanggung adalah aftertaste-nya yang halus dan bersih, memberikan kenangan rasa yang bertahan lama setelah diminum.
G. Pengaruh Sosial dan Ekonomi bagi Masyarakat Temanggung
Kopi Temanggung tidak hanya menjadi komoditas yang bernilai tinggi bagi para petani, tetapi juga berperan penting dalam perekonomian daerah. Sebagian besar penduduk Temanggung menggantungkan kehidupan mereka pada pertanian, dan kopi adalah salah satu produk unggulan yang mendatangkan pemasukan. Dengan kualitas kopi yang semakin dikenal, para petani kopi di Temanggung mendapatkan akses yang lebih baik ke pasar nasional dan internasional, memberikan peluang peningkatan ekonomi yang signifikan.
Selain itu, industri kopi di Temanggung juga mendorong pengembangan berbagai usaha terkait, seperti pengolahan kopi, kafe-kafe yang menyajikan kopi Temanggung, dan pariwisata berbasis kopi yang semakin berkembang. Di beberapa daerah, wisatawan dapat mengunjungi perkebunan kopi dan belajar langsung mengenai cara menanam serta mengolah kopi Temanggung, yang juga memperkenalkan budaya lokal.
H. Tantangan dan Prospek Ke Depan
Meski demikian, tantangan dalam produksi kopi Temanggung tetap ada. Salah satunya adalah perubahan iklim yang dapat mempengaruhi hasil panen. Selain itu, persaingan harga kopi global juga berdampak pada kesejahteraan petani lokal. Untuk itu diperlukan dukungan dalam hal peningkatan kualitas, pelatihan teknis, serta penguatan akses pasar agar kopi Temanggung dapat terus bersaing di pasar global.
Namun, dengan meningkatnya kesadaran akan kualitas kopi lokal, peluang untuk kopi Temanggung semakin terbuka lebar. Dengan terus mengedepankan kualitas dan kepunahan, kopi Temanggung berpotensi untuk terus berkembang menjadi salah satu kopi unggulan yang diakui di dunia internasional.
I. Kesimpulan
Kopi Temanggung bukan sekadar minuman, tapi juga cerminan keindahan alam, kerja keras petani, dan tradisi yang kaya. Dengan kualitas yang tak diragukan lagi, kopi Temanggung menawarkan cita rasa yang berbeda dan semakin diakui sebagai salah satu kopi terbaik dari Indonesia. Bagi para pecinta kopi, menikmati secangkir kopi Temanggung berarti merasakan sentuhan alam Jawa Tengah yang penuh kehangatan dan kedalaman rasa.