Petani Kopi Punya Tradisi Unik, Apa Itu?
Apa Itu Tradisi ?
Petani kopi punya tradisi yang unik, hampir semua orang akan setuju bahwa tradisi adalah kebiasaan yang dilakukan berulang dengan cara yang sama turun-temurun warisan dari nenek moyang dan masih dilakukan hingga kini. Penilaian bahwa cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar adalah elemen yang mengikat pada sebuah tradisi. Tradisi tertentu pada suatu kelompok masyarakat dapat menjadi mencerminkan identitas budaya tentang sejarah dan nilai-nilai kelompok tersebut. Tradisi juga bisa dibilang merupakan bagian dari budaya karena tradisi cenderung tidak mengalami perubahan dari waktu ke waktu sedangkan budaya dapat mengalami perubahan serta evolusi seiring perubahan zaman.
Photo by Inna Safa on Unsplash
Beda Tempat Beda Tradisi
Tradisi kelompok masyarakat ditiap tempat akan berbeda satu sama lain karena faktor historis yang bebeda. Perbedaan ini dipengaruhi beberapa hal, antara lain kondisi alam, letak geografis, kontak dengan budaya lain, perbedaan keyakinan atau kepercayaan, penerimaan masyarakat terhadap perubahan serta interaksi sosial. Contoh tradisi yang berbeda karena kondisi alam dan letak geografis adalah sedekah laut di daerah Cilacap Jawa Tengah yang dilakukan oleh para nelayan dengan tradisi wiwit kopi didaerah Temanggung Jawa Tengah yang dilakukan oleh petani kopi. Bisa jadi secara visual kedua tradisi di kedua wilayah tersebut berbeda tetapi pada prinsipnya ada kesamaan nilai yaitu ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas apa yang sudah ada serta doa permohonan untuk apa yang akan dilakukan diwaktu berikutnya.
Tradisi Wiwit Kopi
Wiwit adalah bahasa jawa yang artinya mengawali, jadi wiwit kopi adalah tradisi yang dilakukan untuk mengawali panen kopi yang berupa doa dan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas pencapaian dari semua upaya yang telah dilakukan sebelumnya hingga menjelang panen. Tradisi wiwit kopi umum dilakukan dibeberapa daerah di Jawa Tengah seperti di Kabupaten Temanggung, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Boyolali. Tradisi wiwit kopi ini ada yang dilakukan dalam satu kelompok besar misal dalam lingkup satu desa satu acara dengan prosesi tertentu dan ada pula yang dilakukan dalam lingkup terkecil yaitu masing-masing keluarga petani kopi dengan prosesi yang lebih sederhana.
Dalam lingkup satu desa biasanya prosesi yang dilakukan adalah kirab budaya dengan penari, membawa tumpeng yan telah disiapkan sebelumnya ke areal perkebunan, doa bersama, menyantap tumpeng lalu mulai memetik kopi. Sedangkan dalam lingkup yang lebih kecil seperti yang setiap tahun dilakukan petani kopi Temanggung khususnya didusun Mandang Desa Sucen Kecamatan Gemawang masing-masing keluarga petani kopi membuat tumpeng lengkap dengan lauk pauknya.
Hari diadakannya wiwit kopi antar keluarga juga berbeda-beda mengikuti perhitungan hari dan pasaran dalam penanggalan jawa. Namun biasanya ada kesamaan menu yang dianggap wajib selain tumpeng yaitu “Ingkung”. Untuk lauk yang lain sebagai pelengkap maupun sayuran bisa beragam sesuai selera tanpa ada batasan jenis maupun jumlah. Jika satu keluarga petani mengadakan tradisi wiwit kopi, biasanya mereka akan mengundang tetangga sekitar rumah tempat tinggal atau tetangga yang sekitar kebunnya untuk berdoa bersama kemudian menyantap tumpeng beserta kelengkapannya baru melakukan pemetikan buah kopi.