Kopi Arabika

Kopi Arabika

Kopi Arabika: Sejarah dan Karakteristik

Ada banyak jenis kopi di Indonesia, terutama di dunia. Salah satu jenis kopi yang paling terkenal dan banyak pecinta adalah kopi Arabika. Ingin tahu lebih banyak tentang apa itu kopi Arabika? Yuk kita baca terus artikel dibawah ini semoga bisa bermanfaat.

Sejarah Kop Arabika

Kopi Arabika pertama kali ditemukan di Etiopia sekitar abad ke-7 atau ke-8. Kopi jenis ini menyebar ke seluruh dunia melalui perdagangan kopi di Jazirah Arab. Di wilayah Arab, kopi Arabika mulai dibudidayakan dan dikembangkan pada abad ke-15.

Setelah itu, kopi Arabika menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Kopi Arabika adalah salah satu jenis kopi paling populer di dunia dan merupakan dasar dari minuman kopi yang banyak dikonsumsi. Jadi kopi Arabika itu memang banyak banget penikmatnya.

 

Kopi Arabika

Karakteristik dari Kopi Arabika

Kopi Arabika memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan jenis kopi lainnya. Ciri-ciri kopi Arabika antara lain:

Rasa dan Aroma Kopi Arabika

Kopi Arabika memiliki rasa yang lebih kompleks dan halus dibandingkan dengan jenis kopi lainnya. Aroma kopi Arabika cenderung lebih banyak rasanya atau variasinya karena akan berubah tergantung pada area pertumbuhan dan cara pengolahannya.

Wilayah dan Iklim Pertumbuhannya

Kopi arabika ditanam di daerah dengan ketinggian 600-2000 meter di atas permukaan laut dan kisaran suhu 15-24 derajat Celcius. Daerah yang terkenal dengan produksi kopi Arabika adalah Amerika Selatan, Afrika Timur, dan Asia Tengah.

Karena ciri-cirinya yang khas, kopi arabika menjadi salah satu jenis kopi yang banyak diminati di seluruh dunia dan menjadi bahan dasar minuman kopi yang dikonsumsi banyak orang.

Metode Pengolahan Kopi Arabika

Salah satu faktor yang membuat kopi Arabika memiliki khasiat yang unik, yaitu metode pengolahan yang digunakan. Ada 2 metode pengolahan kopi Arabika yaitu pengolahan basah atau wet processing dan pengolahan kering atau dry processing.

1. Pengolahan Basah (Wet Processing)

Pengolahan basah (wet processing) adalah metode pengolahan kopi di mana air digunakan untuk menghilangkan kulit dan ampas buah kopi untuk diproses lebih lanjut. Langkah-langkah metode pengolahan basah antara lain::
1. Pemisahan biji kopi dari kulit dan ampas kopi menggunakan Mesin Pulper,
2. Biji kopi difermentasi dalam air selama 12-48 jam untuk menghilangkan lapisan lendir biji kopi.,
3. Cuci biji kopi dengan air bersih untuk membersihkan dari lendir dan kotoran, dan
4. Pengeringan biji kopi dengan sinar matahari atau mesin pengering hingga kadar air mencapai 10-12%.

Metode pengolahan basah dianggap sebagai metode pengolahan kopi yang lebih modern dan canggih. Cara ini menghasilkan biji kopi dengan rasa yang lebih bersih dan aroma yang lebih kompleks. Metode extra wet processing dapat secara efektif menghilangkan kotoran pada biji kopi, sehingga biji kopi yang dihasilkan lebih bersih dan berkualitas. Namun, metode pengolahan basah juga membutuhkan banyak air, sehingga metode ini sangat tidak cocok untuk daerah yang ketersediaan airnya terbatas.

2. Proses Kering (Dry Processing)

Pengolahan kering (dry processing) adalah metode pengolahan kopi yang memungkinkan buah kopi dikeringkan secara alami di bawah sinar matahari sebelum diproses lebih lanjut. Proses metode pengolahan kering meliputi:

  1. Pilihan buah kopi yang sehat dan matang.
  2. Keringkan buah kopi di bawah sinar matahari selama 2-4 minggu sampai kulit dan daging buah kopi kering dan mudah lepas dari biji kopi.
  3. Pemisahan biji kopi dari kulit dan ampas kopi menggunakan alat pengupas.
  4. Pembersihan biji kopi dari kotoran dan kulitnya menggunakan mesin seleksi.

Metode pengolahan kering dianggap sebagai metode pengolahan kopi yang lebih tradisional. Cara ini menghasilkan biji kopi dengan rasa yang lebih manis dan aroma yang lebih beragam, tergantung daerah penanamannya. Kelebihan dari metode ini adalah tidak membutuhkan air yang banyak, sehingga cocok untuk daerah dengan ketersediaan air yang terbatas. Namun, metode pengolahan kering memakan waktu lama dan lebih rentan terhadap hama dan penyakit.

Dua metode pengolahan tersebut diatas menghasilkan biji kopi dengan khasiat yang berbeda-beda. Pemilihan metode pengolahan kopi tergantung pada kondisi alam dan sumber daya yang tersedia di daerah tersebut. Dalam industri kopi Arabika, metode pengolahan basah lebih banyak digunakan untuk menghasilkan biji kopi yang lebih berkualitas dan lebih bersih. Namun, metode pengolahan kering masih digunakan di daerah tertentu, karena menghasilkan biji kopi dengan khasiat yang unik.

Kopi Arabika

Apa Keunggulan Kopi Arabika

Kopi Arabika juga memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, yaitu:

  1. Dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, rasa dan aromanya lebih kompleks dan halus. Aroma kopi arabika cenderung lebih beragam, meskipun tergantung pada area pertumbuhan dan metode pengolahannya.
  2. Kandungan kafeinnya sendiri lebih rendah dibandingkan kopi robusta. Hal ini membuat kopi Arabika cocok dikonsumsi oleh orang-orang yang sensitif terhadap kafein atau yang ingin mengurangi konsumsi kafeinnya.
  3. Kopi arabika mengandung banyak antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh dan dapat membantu mengurangi risiko berkembangnya penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
  4. Harga kopi arabika lebih mahal dibandingkan kopi robusta, menandakan bahwa kopi arabika dianggap lebih berkualitas dan memiliki nilai lebih tinggi di pasar kopi.
  5. Aroma yang kuat dan khas. Kopi arabika memiliki aroma yang kuat dan unik, mulai dari buah-buahan hingga bunga dan rempah-rempah. Aroma kopi arabika sangat digemari oleh para pecinta kopi dan menjadi ciri khas kopi ini.
  6. Keseimbangan keasaman dan rasa manis. Kopi arabika memiliki keseimbangan keasaman dan rasa manis, sehingga memberikan rasa yang enak di lidah. Hal ini membuat kopi arabika lebih mudah diolah menjadi berbagai jenis minuman kopi, antara lain espresso, cappuccino, dan latte.

Perbedaan Kopi Arabika dan Robusta

Kopi arabika dan kopi Robusta adalah 2 jenis kopi. Berikut beberapa perbedaan kopi arabika dan robusta::

Rasa dan aroma

Kopi arabika rasanya lebih kompleks dan halus dibandingkan dengan jenis kopi lainnya, termasuk robusta. Aroma kopi arabika cenderung lebih beragam, tergantung dari daerah tumbuhnya dan cara pengolahannya. Kopi robusta, di sisi lain, memiliki rasa yang lebih kuat, pahit, dan aroma yang tidak rumit.

Kandungan kafein

Kandungan kafein pada kopi Arabika lebih rendah dibandingkan dengan kopi Robusta. Secangkir kopi Robusta mengandung sekitar 2,7 hingga 7,0 gram kafein, sedangkan secangkir kopi Arabika hanya mengandung sekitar 1,2 hingga 1,5 gram kafein.

Wilayah pertumbuhan

Kopi arabika ditanam di daerah dengan ketinggian 600-2000 meter di atas permukaan laut dan kisaran suhu 15-24 derajat Celcius. Daerah yang terkenal dengan produksi kopi Arabika adalah Amerika Selatan, Afrika Timur, dan Asia Tengah. Meskipun kopi robusta ditanam di daerah dengan ketinggian antara 200 hingga 800 meter di atas permukaan laut dan suhu berkisar antara 24 hingga 30 derajat Celcius. Beberapa daerah yang terkenal memproduksi kopi robusta adalah Asia Tenggara dan Afrika Barat.

Harga

Kopi arabika lebih mahal dari kopi robusta. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain berkurangnya kandungan kafein, berkurangnya ketersediaan, dan proses pemrosesan yang kompleks.
Meski terdapat perbedaan dalam beberapa aspek, kedua jenis kopi ini memiliki peminatnya masing-masing dan digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk minuman kopi maupun bahan baku industri kopi.

Kesimpulan

Kopi arabika merupakan salah satu jenis kopi yang menjadi bahan dasar minuman kopi yang banyak diminati dan banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Kopi jenis ini memiliki khasiat yang berbeda dengan kopi jenis lainnya, mulai dari rasa, aroma, area tumbuh dan metode pengolahan yang digunakan.

Melalui pengolahan basah atau kering, biji kopi arabika menghasilkan khasiat yang berbeda-beda. Selain itu, kopi arabika memiliki rasa dan aroma yang lebih kompleks dan halus dibandingkan jenis kopi lainnya, termasuk kandungan kafein yang lebih rendah dan kandungan antioksidan yang baik untuk kesehatan tubuh.

Dalam industri kopi, kopi arabika lebih banyak digunakan karena menghasilkan biji kopi yang lebih berkualitas dan lebih bersih. Meski demikian, kopi robusta juga memiliki peminatnya sendiri dan digunakan untuk berbagai keperluan baik dalam minuman kopi maupun bahan baku dalam industri kopi.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Apakah Anda lebih suka kopi arabika atau kopi robusta? Yuk jawab masing-masing di hati, dan kalau mau pesan kopi bisa langsung di kopinaqi saja, dijamin kopi murni.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Keranjang Belanja